Sejarah
TCP/IP
Konsep TCP/IP berawal dari kebutuhan DoD
(Departement of Defense) AS akan suatu komunikasi di antara berbagai variasi
komputer yg telah ada. Komputer-komputer DoD ini seringkali harus berhubungan
antara satu organisasi peneliti dg organisasi peneliti lainnya, dan harus tetap
sehingga pertahanan negara tetap berjalan selama terjadi bencana, seperti
ledakan nuklir. Oleh karenanya pada tahun 1969 dimulailah penelitian terhadap
serangkaian protokol TCP/IP. Di antara -tujuan penelitian ini adalah sebagai
berikut :
- Terciptanya
protokol-protokol umum, DoD memerlukan suatu protokol yg dapat ditentukan
untuk semua jaringan.
- Meningkatkan
efisiensi komunikasi data.
- Dapat
dipadukan dengan teknologi WAN (Wide Area Network) yg telah ada.
- Mudah
dikonfigurasikan.
Tahun 1968 DoD ARPAnet (Advanced
Reseach Project Agency) memulai penelitian yg kemudian menjadi cikal bakal
packet switching. Packet switching
inilah yg memungkinkan komunikasi antara lapisan network (dibahas nanti)
dimana data dijalankan dan disalurkan
melalui jaringan dalam bentuk unit-unit kecil yg disebut packet. Tiap-tiap
packet ini membawa informasi alamatnya masing-masing yg ditangani dengan khusus
oleh jaringan tersebut dan tidak tergantung dengan paket-paket lain.Jaringan yg
dikembangkan ini, yg menggunakan ARPAnet sebagai tulang punggungnya, menjadi
terkenal sebagai internet.
Protokol-protokol TCP/IP
dikembangkan lebih lanjut pada awal 1980 dan menjadi protokol-protokol standar
untuk ARPAnet pada tahun 1983. Protokol-protokol ini mengalami peningkatan
popularitas di komunitas pemakai ketika TCP/IP digabungkan menjadi versi 4.2
dari BSD (Berkeley Standard Distribution) UNIX. Versi ini digunakan secara luas
pada institusi penelitian dan pendidikan dan digunakan sebagai dasar dari
beberapa penerapan UNIX komersial, termasuk SunOS dari Sun dan Ultrix dari
Digital. Karena BSD UNIX mendirikan hubungan antara TCP/IP dan sistem operasi
UNIX, banyak implementasi UNIX sekarang menggabungkan TCP/IP.
Selain Department of defense (DOD)
yang juga mengembangkan TCP/IP adalah Defense Advanced Research Projects Agency
(DARPA) Internet Protocoldikembangkan pertama kali oleh Defense
Advanced Research Projects Agency(DARPA) pada tahun 1970 sebagai awal dari
usaha untuk mengembangkan protokol yang
dapat melakukan interkoneksi berbagai jaringan komputer yang terpisah, yang
masing-masing jaringan tersebut menggunakan teknologi yang berbeda. Protokol
utama yang dihasilkan proyek ini adalah Internet Protocol(IP). Riset
yang sama dikembangkan pula yaitu beberapa protokol level tinggi yang didesain
dapat bekerja dengan IP. Yang paling
penting dari proyek tersebut adalah Transmission Control Protocol(TCP),
dan semua grup protocol diganti dengan TCP/IP suite. Pertamakali TCP/IP
diterapkan di ARPANET, dan mulai berkembang
setelah Universitas California di Berkeley mulai menggunakan TCP/IP dengan sistem operasi UNIX.
Arsitektur TCP/IP
•
Arsitektur
TCP/IP tidaklah berbasis model referensi tujuh lapis OSI, tetapi menggunakan
model referensi DARPA. Seperti diperlihatkan dalam diagram, TCP/IP merngimplemenasikan
arsitektur berlapis yang terdiri atas empat lapis.
•
Empat lapis
ini, dapat dipetakan (meski tidak secara langsung) terhadap model referensi
OSI. Empat lapis ini, kadang-kadang disebut sebagai DARPA Model, Internet
Model, atau DoD Model, mengingat TCP/IP merupakan protokol yang awalnya
dikembangkan dari proyek ARPANET yang dimulai oleh Departemen Pertahanan
Amerika Serikat.
• Setiap lapisan yang dimiliki oleh kumpulan protokol
(protocol suite) TCP/IP diasosiasikan dengan protokolnya masing-masing.
•
Protokol utama
dalam protokol TCP/IP adalah sebagai berikut:
•
Protokol
Lapisan Aplikasi: bertanggung jawab untuk menyediakan akses kepada aplikasi
terhadap layanan jaringan TCP/IP.
Protokol ini
mencakup :
–
Dynamic
Host Configuration Protocol (DHCP),
–
Domain
Name System (DNS),
–
Hypertext
Transfer Protocol (HTTP),
–
File
Transfer Protocol (FTP),
–
Telnet,
–
Simple
Mail Transfer Protocol (SMTP),
–
Simple
Network Management Protocol (SNMP), dan masih banyak protokol lainnya.
–
Dalam beberapa
implementasi stack protokol, seperti halnya Microsoft TCP/IP, protokol-protokol
lapisan aplikasi berinteraksi dengan menggunakan antarmuka Windows Sockets
(Winsock) atau NetBIOS over TCP/IP (NetBT).
•
Protokol
Lapisan antar-host: berguna untuk membuat komunikasi menggunakan sesi koneksi
yang bersifat connection-oriented atau broadcast yang bersifat connectionless.
Protokol dalam
lapisan ini adalah :
–
Transmission
Control Protocol (TCP) dan
–
User
Datagram Protocol (UDP).
•
Protokol
Lapisan internetwork: bertanggung jawab untuk melakukan pemetaan (routing) dan enkapsulasi
paket-paket data jaringan menjadi paket-paket IP.
Protokol yang
bekerja dalam lapisan ini adalah :
–
Internet
Protocol (IP),
–
Address
Resolution Protocol (ARP),
–
Internet
Control Message Protocol (ICMP),
dan
–
Internet
Group Management Protocol (IGMP).
•
Protokol
lapisan antarmuka jaringan: bertanggung jawab untuk meletakkan frame-frame
jaringan di atas media jaringan yang digunakan.
TCP/IP dapat
bekerja dengan banyak teknologi transport, mulai dari teknologi transport dalam
LAN (seperti halnya Ethernet dan Token Ring), MAN (Metropolitan
Area Network) dan WAN – Wide Area Network (seperti halnya dial-up
modem yang berjalan di atas Public Switched Telephone Network (PSTN), Integrated
Services Digital Network (ISDN), serta Asynchronous Transfer Mode (ATM)).
Layanan Protokol
TCP/IP
Berikutiniadalahlayanantradisional yang dapatberjalan di
atasprotokol TCP/IP:
- Pengiriman berkas (file transfer).
File Transfer Protocol
(FTP) memungkinkan pengguna komputer yang satu untuk dapat mengirim
ataupun menerima berkas ke sebuah host di dalam jaringan. Metode
otentikasi yang digunakannya adalah penggunaan nama pengguna (user name)
dan password'',
meskipun banyak juga FTP yang dapat diakses secara anonim
(anonymous), alias tidak berpassword.
(Keterangan lebih lanjut mengenai FTP dapat dilihat pada RFC 959.)
- Remote login.Network terminal
Protocol (telnet) memungkinkan
pengguna komputer dapat melakukan log in
ke dalam suatu komputer di dalam suatu jaringan secara jarak jauh. Jadi hal
ini berarti bahwa pengguna menggunakan komputernya sebagai perpanjangan
tangan dari komputer jaringan tersebut. (Keterangan lebih lanjut mengenai
Telnet dapat dilihat pada RFC 854
dan RFC 855.)
- Computer mail. Digunakan untuk
menerapkan sistem surat elektronik. (Keterangan lebih lanjut
mengenai e-mail dapat dilihat pada RFC 821RFC 822.)
- Network File System (NFS). Pelayanan akses
berkas-berkas yang dapat diakses dari jarak jauh yang memungkinkan
klien-klien untuk mengakses berkas pada komputer jaringan, seolah-olah
berkas tersebut disimpan secara lokal. (Keterangan lebih lanjut mengenai
NFS dapat dilihat RFC
1001
dan RFC 1002.)
- Remote execution. Memungkinkan
pengguna komputer untuk menjalankan suatu program tertentu di dalam
komputer yang berbeda. Biasanya berguna jika pengguna menggunakan komputer
yang terbatas, sedangkan ia memerlukan sumber yg banyak dalam suatu sistem
komputer.
Ada beberapa
jenis remote execution, ada yang berupa perintah-perintah dasar saja,
yaitu yang dapat dijalankan dalam system komputer yang sama dan ada pula yg
menggunakan sistem Remote Procedure Call
(RPC), yang memungkinkan program untuk memanggil subrutin yang akan dijalankan
di sistem komputer yg berbeda. (sebagai contoh dalam Berkeley UNIX ada perintah
rsh
dan rexec
.)- Name server
yang berguna sebagai penyimpanan basis
datanama
host yang digunakan pada Internet (Keterangan lebih
lanjut dapat dilihat pada RFC 822
dan RFC 823
yang menjelaskan mengenai penggunaan protokol name server yang
bertujuan untuk menentukan nama host di Internet.)
KeunggulanProtokol TCP/IP
Perkembangan
TCP/IP yang diterima luas dan praktis menjadi standar defacto jaringan komputer
berkaitan dengan ciri-ciri yang terdapat pada protokol itu sendiri yang
merupakan keunggulun dari TCP/IP, yaitu :
-
Perkembanganprotokol TCP/IP menggunakan standar protocol terbuka ,sehingga tersedia secara luas. Semua orang bias mengembangkan perangkat
lunak untukdapatberkomunikasi menggunakan protocol ini. Hal inimembuat pemakaian
TCP/IP meluas dengan sangat cepat, terutama dari sisi pengadopsian oleh berbagai
system operasi dan aplikasi jaringan.
-
Tidak tergantung pada perangkat keras atau system operasi jaringan tertentu,
sehingga TCP/IP cocok untuk menyatukan bermacam macam network,
misalnya Ethernet, token ring, dial-up line, X-25 net danlainlain.
-
Cara pengalamatan bersifat unik dalam skala global ,memungkinkan computer dapat mengidentifikasi secara unik komputer
yang lain dalam seluruh jaringan, walaupun jaringannya sebesar jaringan world wide
Internet. Setiap computer yang tersambung dengan jaringan TCP/IP (Internet)
akan memiliki address yang hanya dimiliki olehnya.
-
TCP/IP memiliki fasilitas routing dan
jenis-jenis layanan lainnya yang memungkinka nditerapkan pada internetwork seperti
Microsoft Windows dan keluarga UNIX) untuk membentuk jaringan yang heterogen.
Internet
ProtokolVersi 4 (IPv4)
IP
adalahprotokol yang memberikanalamatatauidentitaslogikauntukperalatan di
jaringan.IPv4 adalahsebuahjenispengalamatanjaringan yang digunakan di dalamprotocol
jaringan TCP/IP yang menggunakanprotokol IP versi 4.Panjang
totalnya adalah 32-bit, dan secara teoritis dapat mengalamati hingga 4 miliar
host komputer atau lebih tepatnya 4.294.967.296 host di seluruh dunia.
Representasi alamat :
Alamat IP versi 4 umumnya diekspresikan dalam notasi
desimal bertitik (dotted-decimal notation), yang dibagi ke dalam empat
buah oktet berukuran 8-bit. Dalam beberapa buku
referensi, format bentuknya adalah w.x.y.z. Karena setiap oktet
berukuran 8-bit, maka nilainya berkisar antara 0 hingga 255
(meskipun begitu, terdapat beberapa pengecualian nilai).Alamat IP yang dimiliki
oleh sebuah host dapat dibagi dengan menggunakan subnet mask jaringan ke
dalam dua buah bagian, yakni:
- Network
Identifier/NetID atau Network Address
(alamat jaringan) yang digunakan khusus untuk mengidentifikasikan alamat
jaringan di mana host berada.Dalam banyak kasus, sebuah alamat network
identifier adalah sama dengan segmen jaringan fisik dengan batasan
yang dibuat dan didefinisikan oleh router
IP. Meskipun demikian, ada beberapa kasus di mana beberapa jaringan logis
terdapat di dalam sebuah segmen jaringan fisik yang sama dengan
menggunakan sebuah praktek yang disebut sebagai multinetting.
Semua sistem di dalam sebuah jaringan fisik yang sama harus memiliki
alamat network identifier yang sama. Network identifier juga
harus bersifat unik dalam sebuah Internetwork.
Jika semua node di dalam jaringan logis yang sama tidak dikonfigurasikan
dengan menggunakan network identifier yang sama, maka terjadilah masalah
yang disebut dengan routing error.Alamat network identifier
tidak boleh bernilai 0 atau 255.
- Host Identifier/HostID
atau Host address (alamat host) yang digunakan khusus untuk
mengidentifikasikan alamat host (dapat berupa workstation, server atau
sistem lainnya yang berbasis teknologi TCP/IP)
di dalam jaringan. Nilai host identifier tidak boleh bernilai 0
atau 255 dan harus bersifat unik di dalam network identifier/segmen
jaringan di mana ia berada.
Jenis-Jenis
alamat :
Alamat IPv4 terbagimenjadibeberapajenis,
yaknisebagaiberikut:
1. Alamat Unicast, merupakan alamat IPv4 yang ditentukan untuk sebuah antarmuka
jaringan yang dihubungkan kesebuah Internetwork IP. Alamat unicast digunakan
dalam komunikasi point-to-point atau one-to-one. Jika
ada sebuah intranet tidak yang terkoneksi ke Internet,
semua alamat IP dalam ruangan kelas alamat unicast dapat digunakan. Jika
koneksi dilakukan secara langsung (dengan menggunakan teknik routing)
atau secara tidak langsung (dengan menggunakan proxy server), maka ada
dua jenis alamat yang dapat digunakan di dalam Internet,
yaitu public address (alamat
publik) dan private address (alamat
pribadi).
-
Alamat
publik
adalah alamat-alamat
yang telah ditetapkan oleh InterNIC dan berisi
beberapa buah network identifier yang telah dijamin unik (artinya, tidak
ada dua host yang menggunakan alamat yang sama) jika intranet tersebut telah
terhubung ke Internet.
-
Alamat
Privat
Untuk
host-host di dalam sebuah organisasi yang tidak membutuhkan akses
langsung ke Internet, alamat-alamat IP yang bukan duplikat dari alamat publik
yang telah ditetapkan mutlak dibutuhkan. Untuk mengatasi masalah pengalamatan
ini, para desainer Internet mereservasikan sebagian ruangan alamat IP dan
menyebut bagian tersebut sebagai ruangan alamat pribadi. Sebuah alamat IP yang
berada di dalam ruangan alamat pribadi tidak akan digunakan sebagai sebuah
alamat publik. Alamat IP yang berada di dalam ruangan alamat pribadi dikenal
juga dengan alamat pribadi atau Private
Address. Ruangan alamat pribadi yang ditentukan di dalam RFC 1918 didefinisikan
di dalam tiga blok alamat berikut:
·
10.0.0.0/8
·
172.16.0.0/12
·
192.168.0.0/16
Sementara itu
ada juga sebuah ruang alamat yang digunakan untuk alamat IP privat dalam
beberapa sistem operasi:169.254.0.0/16
2. Alamat Broadcast, merupakan alamat
IPv4 yang didesain agar diproses oleh setiap node IP dalam segmen jaringan
yang sama. Alamat broadcast digunakan dalam komunikasi one-to-everyone.BerbedadenganalamatIP
unicast ataualamatIP multicast, alamatIP broadcast hanya dapat
digunakan sebagai alamat tujuan saja, sehingga tidak dapat digunakan sebagai alamat
sumber. Ada empat buah jenis alamat IP broadcast, yakni network broadcast,
subnet broadcast, all-subnets-directed broadcast, danLimited
Broadcast. Untuk setiap jenis alamat broadcast tersebut ,paket IP broadcast
akan dialamatkan kepada lapisan antarmuka jaringan dengan menggunakan
alamat broadcast yang dimiliki oleh teknologi antarmuka jaringan yang
digunakan. Sebagai contoh, untuk jaringan EthernetdanToken Ring,
semua paket broadcast IP akan dikirimkan kealamat broadcast EthernetdanToken Ring,
yakni 0xFF-FF-FF-FF-FF-FF.
3.
Alamat Multicast, merupakanalamat
IPv4 yang didesain agar diprosesolehsatuataubeberapa node dalamsegmenjaringan
yang samaatauberbeda. Alamat multicast digunakandalamkomunikasione-to-many.Alamat
IP Multicast (Multicast IP Address) adalah alamat yang digunakan untuk
menyampaikan satu paket kepada banyak penerima. Dalam sebuah intranet
yang memiliki alamat multicast IPv4, sebuah paket yang ditujukan ke sebuah
alamat multicast akan diteruskan oleh router
ke subjaringan di mana terdapat host-host yang sedang berada dalam kondisi
"listening" terhadap lalu lintas jaringan yang dikirimkan ke
alamat multicast tersebut. Dengan cara ini, alamat multicast pun menjadi
cara yang efisien untuk mengirimkan paket data dari satu sumber ke beberapa
tujuan untuk beberapa jenis komunikasi. Alamat multicast didefinisikan dalam RFC 1112.
Kelas-KelasAlamat :
Alamat IP versi 4 dibagi ke dalam
beberapa kelas, dilihat dari oktet pertamanya, seperti terlihat pada tabel.
Sebenarnya yang menjadi pembeda kelas IP versi 4 adalah pola biner yang terdapat
dalam oktet pertama (utamanya adalah bit-bit awal/high-order bit), tapi
untuk lebih mudah mengingatnya, akan lebih cepat diingat dengan menggunakan
representasi desimal.
Alasanklasifikasiiniantaralain :
-
Memudahkan system pengelolaan
dan pengaturan alamat-alamat.
-
Memanfaatkan jumla halamat
yang adasecara optimum (tidak ada alamat yangterlewat).
-
Memudahkan pengorganisasian
jaringan di seluruh dunia dengan membedakan jaringan tersebut termasuk kategori
besar, menengah, atau kecil.
-
Membedakan antara alamat
untuk jaringan dan alamat untuk host/router
Kelas-kelas tersebut :
1. Kelas
A
-
Bit pertama IP address kelas A adalah 0,
dengan panjang net ID 8 bit dan panjang host ID 24 bit.
-
IP address kelas A mempunyai range dari
0-127. Jadi pada kelas A terdapat 128 network dengan tiap network dapat
menampung sekitar 16 juta host (255x255x255).
-
IP address kelas A diberikan untuk jaringan dengan jumlah host yang sangat besar
2. Kelas
B
-
Dua bit pertama IP address kelas B
selalu diset 10 sehingga byte pertamanya selalu bernilai antara 128-191.
Network ID adalah 16 bit pertama dan 16 bit sisanya adalah host ID
-
IP address kelas B ini mempunyai range
IP dari 128.0.xxx.xxx sampai 191.255.xxx.xxx,
-
Jadi berjumlah 65.255 network dengan
jumlah host tiap network 255 x 255 host atau sekitar 65 ribu host.
3. Kelas
C
-
Tiga bit pertama IP address kelas C
selalu diset 110
-
Network ID terdiri dari 24 bit dan host
ID 8 bit sisanya sehingga dapat terbentuk sekitar 2 juta network dengan
masing-masing network memiliki 256 host.
-
IP address kelas C mulanya digunakan
untuk jaringan berukuran kecil seperti LAN.
4. Kelas D
IP
address kelas D digunakan untuk keperluan multicasting. 4 bit pertama IP
address kelas D selalu diset 1110 sehingga byte pertamanya berkisar antara
224-247, sedangkan bit-bit berikutnya diatur sesuai keperluan multicast group
yang menggunakan IP address ini. Dalam multicasting tidak dikenal istilah network ID dan host ID.
5. Kelas
E
IP
address kelas E tidak diperuntukkan untuk keperluan umum. 4 bit pertama IP
address kelas ini diset 1111 sehingga byte pertamanya berkisar antara 248-255.
Address
Khusus :
Selain address yang dipergunakan untuk pengenal
host, ada beberapa jenis address yang digunakan untuk keperluan khusus dan
tidak boleh digunakan untuk pengenal host.
Address tersebut adalah :
1. Network
Address, ex : 167.205.0.0
2. Broadcast
Address, ex : 167.205.255.255
Note (1 & 2) : misal pada alamat
IP kelas B 167.205.9.35
3.
Multicast Address, ex : IP kelas D
Network address :
Digunakan untuk mengenali suatu network pada jaringan Internet
Broadcast address :
digunakan untuk mengirim/menerima informasi yang harus diketahui oleh seluruh
host yang ada pada suatu network
Multicast Address :
ditujukan untuk keperluan group, bukan untuk host seperti pada kelas A, B dan
C.
Address khusus ini tdk boleh
digunakan untuk keperluan IP address umum
Aturan
Dasar Pemilihan network ID dan host ID
-
Network ID tidak boleh sama dengan 127 èsebagai alamat
loopback, yakni IP address yang digunakan oleh suatu komputer untuk menunjuk
dirinya sendiri
-
Network ID dan host ID tidak boleh sama
dengan 255 è
alamat broadcast
-
Network ID dan host ID tidak boleh sama
dengan 0 è
alamat network
-
Host ID harus unik dalam suatu network
-
IP Subnet
•
Pembagiansuatukelompokalamat IP menjadibagianbagian yang
lebihkecillagi.
•
Contoh :
~ kelas A subnet :
1111111.00000000.0000000.00000000 (255.0.0.0)
~ kelas B subnet :
1111111.11111111.0000000.00000000 (255.255.0.0)
~ kelas C subnet :
1111111.11111111.1111111.00000000 (255.255.255.0)
IPv4 Address Prefixes
Representasi prefix darialamat IPv4
adalah menunjuk kan banyak nya jumlah alamat pada IPv4. Unutk menetukan panjang
notasi dari alamat prefix, kamu bias memulainya dengan cara merubah seluruh
variable bit menjadi 0, kemudian konversik enotasi decimal, dan tambahka npotongan
bit yang telah ditentukan (panjang prefix) diawal pengalamatan.
Sebagai contoh, misalnya alamat IPv4
adalah 131.107.0.0/16 memiliki 16 bit yang telah ditentukan (100000011
01101011).Awali pengalamatan dengan 16 bit sebelumnya yang telah ditentukan,
kemudian merubah 16 bit terahir menjadi bit 0, sehingga hasilnya menjadi
1000000111 0110101100000000 00000000 atau 131.107.0.0.Kemudian tinggal menambahkan
potongan bit yang telah ditentukan (/16) untuk merepresentasikan alamat prefix
dari131.107.0.0/16.
Subnetting
Ketika kita berhubungan dengan komputer lain pada suatu jaringan, selain IP yang
dibutuhkan adalah netmask. Misal kita
pada IP
10.252.102.12
ingin berkirim
data pada
10.252.102.135 bagaimana komputer kita memutuskan apakah ia berada pada satu jaringan
atau lain jaringan? Maka
yang dilakukan adalah
mengecek dulu netmask
komputer kita karena kombinasi IP dan netmask
menentukan
range jaringan
kita.
Jika netmask kita 255.255.255.0 maka range terdiri dari atas semua IP yang memiliki
3 byte pertama yang sama. Misal jika IP saya 10.252.102.12 dan netmask saya 255.255.255.0 maka range jaringan saya adalah 10.252.102.0-10.252.102.255 sehingga kita
bisa
secara
langsung berkomunukasi pada mesin yang diantara itu, jadi 10.252.102.135 berada pada
jaringan yang sama yaitu 10.252.102 (lihat yang angka-angka tercetak tebal menunjukkan dalam
satu jaringan karena semua sama).
Ada beberapa alasan yang menyebabkan satu organisasi
membutuhkan lebih dari satu
jaringan lokal (LAN) agar
dapat
mencakup
seluruh organisasi
:
q Teknologi yang berbeda. Dalam suatu organisasi
dimungkinkan menggunakan bermacam
teknologi dalam jaringannya. Semisal teknologi ethernet akan mempunyai LAN yang
berbeda dengan teknologi
FDDI.
q Sebuah
jaringan mungkin
dibagi menjadi
jaringan yang
lebih
kecil
karena masalah
performanasi.
Sebuah LAN dengan 254 host akan memiliki performansi yang kurang baik dibandingkan dengan LAN yang hanya mempunyai 62 host. Semakin banyak host
yang terhubung dalam satu media akan menurunkan performasi dari jaringan. Pemecahan yang paling sedherhana adalah
memecah menjadi 2 LAN.
q Departemen tertentu
membutuhkan
keamanan
khusus
sehingga
solusinya memecah
menjadi jaringan sendiri.
Pembagian jaringan besar ke dalam jaringan yang kecil-kecil inilah yang disebut
sebagai
subnetting. Pemecehan menggunakan konsep subnetting. Membagi jaringan besar tunggal ke
dalam subnet-subnet (sub-sub jaringan). Setiap subnet ditentukan
dengan
menggunakan subnetmask bersama-sama dengan no IP.
Pada subnetmask dalam biner, seluruh bit yang berhubungan dengan netID diset 1, sedangkan
bit yang berhubungan dengan
hostID diset 0.
Dalam subnetting, proses yang dilakukan ialah memakai sebagian bit hostID untuk membentuk subnetID. Dengan demikian jumlah bit yang digunakan untuk HostID menjadi lebih
sedikit. Semakin
panjang
subnetID, jumlah subnet yang dibentuk semkain
banyak,
namun jumlah host dalam
tiap
subnet menjadi semakin sedikit.
Cara Pembentukan Subnet
Misal jika jaringan kita adalah 192.168.0.0 dalm kelas B (kelas B memberikan range
192.168.0.0 – 192.168.255.255). Ingat kelas B berarti 16 bit pertama menjadi NetID yang
dalam satu jaringan tidak berubah (dalam hal ini adalah 192.168) dan bit selanjutya sebagai Host ID
(yang
merupakan
nomor
komputer
yang terhubung ke
dan setiap
komputer
mempunyai no
unik mulai dari
(0.0 – 255.255). Jadi netmasknya/subnetmasknya adalah
255.255.0.0
Kita dapat membagi alokasi jaringan diatas menjadi jaringan yang kebih kecil dengan cara mengubha subnet yang ada.
Ada dua pendekatan dalam
melakukan pembentukan
subnet yaitu
:
1. Berdasarkan jumlah
jaringan yang akan dibentuk
2. Berdasarkan jumlah
host yang dibentuk dalam
jaringan.
Cara perhitungan subnet
berdasarkan jumlah jaringan yang dibutuhkan.
1. Menentukan
jumlah
jaringan yang dibutuhkan
dan
merubahnya menjadi
biner.
Misalkan kita
ingin membuat 255 jaringan kecil dari
nomor
jaringan
yang sudah ditentukan. 255 Ã 11111111
2. Menghitung jumlah
bit
dari nomor 1. Dan
jumlah bit inilah
yang disebut
sebagai subnetID
Dari
255 Ã
11111111 Ã jumlah bitnya adalah 8
3. Jumlah bit hostID baru adalah
HosiID lama
dikurangi jumlah bit nomor
2.
Misal
dari contoh diatas hostIDbaru:
16 bit – 8 bit = 8 bit.
4. Isi
subnetID dengan 1 dan jumlahkan dengan NetIDLama.
Jadi NetID baru
kita adalah NetIDlama + SubNetID :
Ã
11111111.11111111.11111111.00000000 (24
bit bernilai 1 biasa ditulis /24)
Berkat
perhitungan
di atas
maka kita mempunyai 256 jaringan
baru yaitu
:
192.168.0.xxx, 192.168.1.xxx, 192.168.2.xxx,
192.168.3.xxx hingga 192.168.255.xxx
dengan netmash
255.255.255.0.
xxx à menunjukkan hostID antara 0-255
Biasa ditulis dengan 192.168.0/24 Ã 192.168.0 menunjukkan NetID dan 24 menunjukkan
subnetmask (jumlah
bit yang bernilai 1 di
subnetmask).
Dengan teknik
ini kita bisa mengalokasikan IP address kelas B menjadi sekian banyak jaringan yang berukuran sama.
Cara
perhitungan subnet berdasarkan
jumlah host
adalah sebagai berikut :
1. Ubah IP dan
netmask menjadi
biner
IP : 192.168.1.0 Ã 11000000.10101000.00000000.00000000
Netmask :
255.255.255.0 Ã
11111111.11111111. 11111111.00000000
Panjang hostID kita adalah yang netmasknya
semua 0 Ã 16 bit.
2. Memilih
jumlah host terbanyak
dalam suatu jaringan dan
rubah menjadi biner.
Misal
dalam jaringan kita membutuhkan host 25 maka menjadi
11001.
3. Hitung jumlah bit yang dibutuhkan angka biner pada nomor 1. Dan angka inilah nanti sebagai jumlah
host dalam jaringan kita.
Jumlah host 25 menjadi
biner 11001 dan jumlah bitnya adalah
5.
4. Rubah netmask
jaringan
kita dengan cara menyisakan angka 0 sebanyak jumlah
perhitungan nomor 3.
Jadi netmasknya baru adalah
11111111.11111111.11111111.11100000
Identik dengan 255.255.255.224 jika didesimalkan.
Jadi netmask jaringan berubah dan yang awalnya hanya satu jaringan dengan range IP
dari 1 -254 menjadi
8 jaringan, dengan
setiap
jaringan ada 30
host/komputer
Alokasi
|
Range IP
|
1
|
192.168.1.0 – 192.168.1.31
|
2
|
192.168.1.32 – 192.168.1.63
|
3
|
192.168.1.64 – 192.168.1.95
|
4
|
192.168.1.96 – 192.168.1.127
|
5
|
192.168.1.128 – 192.168.1.159
|
6
|
192.168.1.160 – 192.168.1.191
|
7
|
192.168.1.192 – 192.168.1.223
|
8
|
192.168.1.224 – 192.168.1.255
|
Nomor IP awal dan akhir setiap subnet tidak bisa dipakai. Awal dipakai ID Jaringan
(NetID) dan
akhir sebagai broadcast.
Misal jaringan A 192.168.1.0 sebagai NetID dan 192.168.1.31 sebagai broadcast dan
range IP yang bisa dipakai 192.168.1.1-192.168.1.30.
referensi :
Divisi Penelitian dan Pengembangan
Madcoms. 2003. Dasar Teknis Instalasi
Jaringan Komputer. Yogyakarta :Penerbit AndiYogyakarta.
Nana Suarna. 2007. Pengantar Jaringan. Bandung :Yrama Widya
0 komentar:
Posting Komentar